Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Pilar Wanita
  • Pilar Khas
  • Indeks
Facebook Instagram YouTube
TRENDING
  • Identitas Pelaku Penganiayaan pada Petugas Satpol PP Sudah Diketahui, Wali Kota Surabaya: Usut Tuntas!
  • Panglima TNI Agus Subiyanto: Bekerjalah Dengan Niat Ibadah, Loyal, Tulus dan Ikhlas
  • Unair Raih Penghargaan Sebagai Kampus Berkelanjutan di UI Green Metric World University
  • Artotel Yogyakarta Gelar Pameran Seni Flaunting Flaws Karya Embroidery Artist Lokal
  • Kasum TNI Hadiri Penyerahan Helikopter H225M dan Simulator Penerbangan Penuh di Lanud Atang Sendjaja
  • Beri Kuliah Umum di Kupang, Ganjar Beri Motivasi Agar Mahasiswa tetap Kritis demi Kemajuan Bangsa
  • Tingkatkan Keterampilan Dakwah dan Akademis, Mahasiswa UINSA Ikuti Program Internasional di Australia
  • Tim UNDIP Raih Pendanaan dari Pertamina Foundation untuk Proyek Net Zero Emission
Facebook Instagram YouTube Twitter TikTok RSS
pilar pemilu
Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Lainnya
    • Pilar Pemilu
    • Pilar Khas
    • Pilar Bola
    • Pilar Jakarta
    • Pilar Jatim
    • Pilar Wanita
    • Indeks
Pilar.IDPilar.ID
Home»Peristiwa»Politik»Pilpres Langsung Timbulkan Polarisasi, LaNyalla Dorong Evaluasi Sistem Demokrasi
Politik

Pilpres Langsung Timbulkan Polarisasi, LaNyalla Dorong Evaluasi Sistem Demokrasi

Ahmad Zulfikar21 November 2023 17:52 WIB
Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti

Jakarta (pilar.id) – Pemilihan Presiden (Pilpres) langsung di Indonesia terus menjadi sumber polarisasi dan adu kata antarpendukung calon presiden. Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi ini dan menyoroti bahwa sistem ini tidak cocok untuk Indonesia.

LaNyalla menyatakan bahwa Pilpres langsung tidak sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia yang super majemuk. Menurutnya, Indonesia seharusnya menjaga karakter kebersamaan dan komunalnya. LaNyalla menekankan bahwa sistem pemilihan mandataris MPR melalui wakil adalah sistem asli Indonesia yang seharusnya diperkuat.

“Saat Reformasi, yang seharusnya kita benahi adalah penyimpangan di era Orde Baru, bukan mengganti sistem bernegara dengan mengadopsi sistem liberal. Akibatnya kohesi bangsa yang kita rajut berabad-abad seketika bisa rusak hanya karena Pilpres langsung,” ujar LaNyalla di Surabaya, Selasa (21/11/2023).

Menurut LaNyalla, polarisasi yang terjadi akibat Pilpres langsung harus diakhiri karena tidak produktif dan merugikan kualitas bangsa. Ia menggambarkan bagaimana kelompok-kelompok masyarakat saling merespons dengan kalimat, simbol, dan aksi yang memecah belah. Pola komunikasi elit politik juga disorot sebagai pemicu kegaduhan.

“Pemilihan presiden secara langsung yang kita adopsi begitu saja, telah terbukti melahirkan politik kosmetik yang mahal harganya. Apalagi batu uji yang digunakan untuk mencari pemimpin lewat pemilihan langsung adalah popularitas yang bisa difabrikasi melalui media komunikasi,” tambahnya.

LaNyalla menyatakan bahwa Indonesia memiliki tugas yang lebih mendesak daripada terlibat dalam kontestasi politik yang menghabiskan biaya. Ia mengajak untuk menghentikan kontestasi politik semata-mata untuk meraih kekuasaan dengan cara liberal.

Baca Juga  Ajak Dukung Anies di Pilpres 2024, Kakak Gus Baha: Kiai dan Santri Harus Kompak!

“Saatnya kita hentikan kontestasi politik yang semata-mata ingin sukses meraih kekuasaan dengan cara liberal. Karena telah menjadikan kehidupan bangsa kita kehilangan kehormatan, etika, rasa dan jiwa nasionalisme serta patriotisme,” tandasnya.

LaNyalla menyuarakan perlunya evaluasi terhadap sistem Pilpres langsung, karena dianggap bertentangan dengan Sila Keempat Pancasila yang mengajarkan demokrasi kerakyatan melalui perwakilan para hikmat. Ia mendorong untuk mengembalikan UUD 1945 ke naskah aslinya dan melakukan amandemen menggunakan teknik adendum atau penambahan untuk mencegah penyimpangan di masa lalu.

“Sejak perubahan Konstitusi, kedaulatan rakyat setelah Pileg dan Pilpres pindah menjadi kedaulatan partai politik dan kedaulatan presiden. Sehingga rakyat sudah tidak bisa lagi ikut menentukan arah perjalanan bangsa. Faktanya penentunya hanya partai dan presiden terpilih. Padahal azas dan sistem Pancasila sama sekali bukan itu,” pungkasnya. (mad/hdl)

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Arsip Pilar.id

 

AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Pilpres 2024

Berita Lainnya

Ganjar Pranowo

Beri Kuliah Umum di Kupang, Ganjar Beri Motivasi Agar Mahasiswa tetap Kritis demi Kemajuan Bangsa

1 Desember 2023 20:13 WIB
Ganjar Pranowo saat berkunjung di Kantor MUI NTT dan berdiskusi dengan ulama dan tokoh masyarakat setempat

Ganjar Pranowo Bersama Ulama dan Tokoh Masyarakat NTT Sepakat Jaga Toleransi dan Berantas Korupsi

1 Desember 2023 15:38 WIB
Gaya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyapa para pendukungnya

Tanggapi Gimik Politik Gemoy Prabowo, Ganjar: Edukasi Bagi Anak Muda Lebih Penting

30 November 2023 17:32 WIB
Rapat Konsolidasi Dewan Pakar AMIN di Bimasena, The Dharmawangsa, Rabu (29/11/2023).

Dewan Pakar Timnas AMIN Rumuskan Strategi Pemenangan dengan Fokus Target Kerja Realistis

30 November 2023 07:21 WIB
IKN Nusantara

Jika Anies Menang di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Program IKN Akan Dikaji Ulang

30 November 2023 05:45 WIB
Ganjar Pranowo saat menghadiri perjamuan malam bersama tokoh agama di Merauke, Papua Selatan

Ganjar Pranowo Sampaikan Pesan Toleransi dalam Perjamuan Malam dengan Tokoh Agama Merauke

29 November 2023 08:15 WIB
Mahfud MD memulai hari pertama kampanye dari Sabang

Hari Pertama Kampanye: Mahfud MD dan Cak Imin Tancap Gas, Prabowo dan Gibran Masih Ngantor

28 November 2023 14:10 WIB
Ganjar Pranowo saat menghadiri Rakornas 2.509 Organisasi Relawan se Pulau Jawa, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023).

Ganjar Pranowo Siapkan Buku Saku Relawan Menyambut Masa Kampanye Pemilu 2024

28 November 2023 00:27 WIB
Ganjar Pranowo di depan ribuan relawan se-Pulau Jawa di JIExpo Kemayoran Jakarta

Ganjar Pranowo Ajak Ribuan Relawan Bersatu untuk Menangkan Pemilu 2024

27 November 2023 20:15 WIB

Leave A Reply Cancel Reply

Windy Setiadi tampil memainkan bandoneon yang dihibahkan Goethe-Institut di konser Alur Bunyi di GoetheHaus Jakarta
Membumi Festival persembahan Blibli Tiket dan Ecoxyztem gaungkan semangat kolaborasi bersama ratusan pemimpin industri, ecopreneur, aktivis lingkungan, dan komunitas
Bakamla RI
Berita Pilihan
Pengunjung menikmati kemegahan Candi Borobudur (foto: Dok Kemenparekraf)

Tiket Masuk Candi Borobudur Tetap Rp50 Ribu, Kemenparekraf Prediksi Lonjakan Wisatawan

1 Desember 2023 15:50 WIB

Mulai Hari Ini, Pertamina Turunkan Harga BBM Non-subsidi Pertamax dan Dex Series

1 Desember 2023 05:20 WIB
Windy Setiadi tampil memainkan bandoneon yang dihibahkan Goethe-Institut di konser Alur Bunyi di GoetheHaus Jakarta

Goethe-Institut Hibahkan Bandoneon Bersejarah ke Klassikhaus dalam Konser Alur Bunyi Anvertrauen

1 Desember 2023 02:21 WIB
Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo Minta Aparat Segera Tangani Kebocoran Data KPU untuk Jamin Keamanan Pemilu 2024

30 November 2023 15:27 WIB
Nawawi Pomolonago, Ketua Sementara KPK

Nawawi Pomolonago: Pemberantasan Korupsi tidak Terhambat oleh Dinamika Apapun!

30 November 2023 11:59 WIB
Berita Lainnya
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi

Identitas Pelaku Penganiayaan pada Petugas Satpol PP Sudah Diketahui, Wali Kota Surabaya: Usut Tuntas!

2 Desember 2023 05:21 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto

Panglima TNI Agus Subiyanto: Bekerjalah Dengan Niat Ibadah, Loyal, Tulus dan Ikhlas

2 Desember 2023 03:56 WIB

Unair Raih Penghargaan Sebagai Kampus Berkelanjutan di UI Green Metric World University

2 Desember 2023 02:16 WIB
banner
© 2023 pilar.ID | beritajatim.com network
  • Beranda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Arsip Berita
  • Indeks

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.