Kediri (pilar.id) – Warga Tempurejo bekerjasama dengan ECOTON, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kediri berencana melakukan kegiatan pengembangan Kawasan Bebas Sampah.
Adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat mengendalikan 55,9 persen sampah di kawasan Tempurejo yang tidak terbuang di Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
Namun, saat ini masih warga RT 11 RW 04 saja yang menerapkannya. Karena kegiatan tersebut dinilai sangat bermanfaat dalam waktu jangka panjang, tak ayal jika hal tersebut dapat ditiru oleh RT lainnya.
Atas kegiatan tersebut, Yoyok Kartono selaku Kasi Ekbang Kecamatan Pesantren, memberi apresiasi, dengan menjadikan kelurahan Tempurejo sebagai Kawasan Percontohan bebas sampah.
“Kegiatan ini akan menjadi cikal bakal pengelolaan sampah di Wilayah Kota Kediri. Semoga RT lain bisa menerapkan kegiatan tersebut, sehingga bisa mengurangi sampah yang di kirim ke TPS hingga TPA,” ujarnya, Rabu (3/8/2022) di Balai Desa Tempurejo, Kediri.
Selain itu, Kasi Pemanfaatan Sampah dan Beracun DLHK dan Pertamanan Kota Kediri, Ridwan Salimin, menyampaikan jika kegiatan Kawasan bebas sampah, adalah Kawasan yang bisa mengatur sampahnya sendiri dan bermanfaat.
“Mereka sudah melakukan kegiatan pemilahan sampah dari sumber, saat ini banyak kegiatan yang dilakukan oleh wilayah wilayah lainnya, bayangkan jika RT yang lain ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, bila mengenai Target Nasional untuk penangan sampah diangka 76% dan pengurangan sampah diangka 26%, sedang di Kelurahan Tempurejo sudah sangat tinggi, yaitu 55,9%.
Dirinya juga menyebut, salah satu praktek dalam pememanfaatan sampah organik yang dijadikan kompos dan bisa dimanfaatkan sebagai pupuk.
“Saya harap kegiatan ini dapat membantu mengurahi beban sampah yang dikirim Ke TPA Kota Kediri, dimana saat ini TPA Klotok hampir penuh dan kami berharap, kegiatan RT 11 ini dapat di replikasi oleh RT yang lain di Wilayah Kelurahan Tempurejo,” ucapnya.
Dalam kegiatan ini, Lindawati sebagai salah satu warga RT 11, bercerita jika dulu dirinya sering membakar sampah kering dan plastik. Namun saat ini, ia lebih memilih untuk memilah sampah.
“Adanya kegiatan ini saya bisa memanfaatkan sampah organik sebagai kompos dan biopori. Untuk sampah sayur saya berikan ke ternak, jadi saat ini hanya setor sampah residu ke TPS, saya senang dapat berpartisipasi dan mengubah pola mengelola sampah lebih baik,” ceritanya.
Dalam kegiatan ini juga, seperti yang disampaikan Ketua Lurah Tempurejo, Oryza Mahendrajaya, akan memberikan penghargaan kepada warga RT 11 yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan pemilahan sampah di kelurahan Tempurejo,
“Hal ini sebagai bentuk apresiasi kepada RT 11 sebagai warga pelopor Kawasan Bebas Sampah di Kelurahan Termuperjo, berharap bisa menjadi Inspirasi untuk warga yang lainnya,” harap Lurah Tempurejo. (jel/hdl)