Jakarta (pilar.id) – Generasi muda di era digital saat ini harus mencapai kebebasan finansial. Temuan dalam Global Wealth Report pada tahun 2017, kondisi ekonomi yang dialami generasi milenial cenderung lebih menantang dibandingkan dari generasi-generasi sebelumnya.
Hal ini disebabkan oleh dampak dari krisis keuangan nasional dan krisis keuangan global yang dialami di awal masa dewasa mereka. Ditambah dengan terjadinya krisis ekonomi imbas pandemi yang masih terjadi hingga sekarang.
Ekonom Senior (INDEF), Aviliani mengatakan, perkembangan ekonomi global dipengaruhi oleh faktor politik dan keamanan, sektor moneter, sektor energi dan komoditas, dan pandemi Covid-19.
Menurut dia, ketidakpastian adalah sebuah hal yang pasti. Seperti ketidakpastian yang timbul akibat dampak dari krisis. Meskipun dilanda krisis, Indonesia sebagai negara berkembang memiliki potensi, terlebih dengan 70 persen generasi produktif dari total demografi.
“Jika generasi muda ini dibekali dengan literasi keuangan yang baik, ditambah dengan daya konsumsi dan pendapatan yang tinggi, serta tren investasi yang terus meningkat, pertumbuhan Indonesia dapat terus bergerak ke arah yang positif,” tutur Aviliani, Selasa (1/3/2022).
Berangkat dari kondisi tersebut, platform edukasi di bidang keuangan, Ternak Uang, meluncurkan kampanye bertajuk Financial Take Off. Kampanye ini berisi rangkaian kegiatan dan layanan edukasi seputar manajemen keuangan dan instrumen investasi yang disampaikan dari para mentor dan ahli yang berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Melalui kampanye ini, Ternak Uang berharap bisa mengajak generasi muda untuk bangkit dari keterpurukan krisis keuangan yang dihadapi.
Co-founder dan CEO Ternak Uang Raymond Chin mengatakan, generasi milenial dan generasi Z telah berproses melewati krisis keuangan nasional, krisis keuangan global, hingga krisis keuangan di masa pandemi yang masih berlangsung.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan, literasi keuangan masyarakat secara umum pun masih rendah, tercatat hanya mencapai 38,03 persen. “Kita semua perlu mengambil langkah nyata agar setiap masyarakat dapat memiliki kesempatan untuk bangkit dan memiliki masa depan yang lebih baik,” kata Raymond.
Melalui kampanye Financial Take Off, seluruh member Ternak Uang akan mendapatkan materi edukasi yang ekstensif meliputi topik-topik seputar personal finance, capital market, business & career, macroeconomy, banking & non banking products.
Tidak hanya itu, member dapat memiliki akses ke 300 lebih modul edukasi, 500 lebih report, akses ke hasil riset dan analisa emiten saham di pasar modal dalam fitur Watchlist, 1.000 lebih berita terkini seputar keuangan dan investasi, serta akses ke komunitas Ternak Uang.
Seluruh fitur dan layanan ini dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi mobile Ternak Uang. Untuk mendapatkan akses lengkap tersebut, pengguna diwajibkan untuk mendaftar menjadi member dengan harga berlangganan mulai dari Rp253.000 per bulan.
Belajar dari sejarah, krisis dapat terjadi dan berdampak bagi setiap level masyarakat, termasuk generasi muda. Untuk itu, penting untuk menyediakan akses terhadap sumber informasi yang kredibel dan terpercaya untuk membawa masyarakat mencapai kebebasan finansial.
“Melalui rangkaian layanan dan kegiatan yang akan kami hadirkan melalui Financial Take Off, kami berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang tergerak untuk meningkatkan literasi keuangannya dan bangkit mencapai kebebasan finansial mereka,” tutup Raymond. (her/hdl)