Surabaya (pilar.id) – Merespon rencana sidang perdana Tragedi Kanjuruhan di Pengadilan Negeri Surabaya, Senin (16/1/2023) depan, Polrestabes Surabaya berserta jajaran siap melakukan pengawalan dan pengamanan ketat.
Mendukung pengamananan ini, mereka juga melakukan gladi bersih pada Jumat (13/1/2023) lalu, semata demi lacarnya proses hukum Tragedi Kanjuruhan.
Disampaikan Kabag OPS AKBP Toni Kasmiri, pengamanan sidang sebagai tindak lanjut Tragedi Kanjuruhan ini tak hanya dilakukan di Pengadilan Negeri Surabaya, namun juga ke seluruh pintu keluar tol yang mengarah masuk ke Kota Surabaya.
Selain itu, pihaknya juga tidak memberikan izin, untuk unjuk rasa dan dihimbau agar Aremania agar tidak datang dalam persidangan karena di sini ada penolakan dari rekan-rekan Bonek Surabaya.
“Jika nantinya ada penyusup dan diketahui dari pihak Aremania, maka akan diamankan oleh Polisi dan langsung menjalani penyidikan guna mengetahui maksud dan tujuannya datang,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan, jika dalam pengamanan ini, akan melibatkan sekitar 800 personil yang ada di PN, serta di seluruh exit tol jalur masuk, dengan melakukan penyekatan dan patroli, agar Arema tidak masuk ke Surabaya.
“Kita menghimbau ke seluruh masyarakat baik Aremania atau Bonek, untuk percayakan semua proses hukum yang berlaku dan tidak perlu melakukan unjuk rasa ataupun memprovokasi,” kata AKBP Toni, Jumat (13/1/2023).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, bila nantinya, pengamanan PN, akan ada tiga lapis yakni ring dalam ada di dalam gedung, Ring 2 di depan dan Ring 3 di samping kanan dan samping kiri gedung pengadilan negeri.
“Jalannya persidangan juga dilakukan dengan live online, jadi saksikan dari rumah dan jika ada yang keliru, unek-unek sampaikan dan tidak usah ada aksi-aksi sampai turun ke jalan,” tutupnya. (jel/hdl)